Selasa, 09 April 2013

Selasa, 06 Desember 2011

Berjuang Tiada Henti...

SUBHANALLAH... Istimewah nian dirimu...
Duhai Wanita...!! :)
Semangat... Bismillah "It's Time 4 Khilafah To Lead The World"


Tapi,
:(Banyak wanita yang bilang bahwa susah menjadi wanita, lihat saja aturan-aturan dibawah ini :(
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.
2. Wanita perlu minta izin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada istrinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri.
8. Wanita kurang nyaman dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas.
9. dan lain-lain.

So!!
Kawand, PERNAHKAH KITA LIHAT KENYATAANNYA ?
1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya ?
3.  Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada suami? Sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya ?
4.  Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya. Diakherat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu: suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
5. Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 Syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga kehormatannya.
6. Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah, sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata.

Subhanallah...!!! demikian sayangnya ALLAH SWT kepada wanita...
Yakinlah bahwa sebagai Zat yang Maha Pencipta sudah pasti ALLAH Maha Tahu akan segala yang diciptakan-Nya sehingga peraturan-Nya adalah yang terbaik bagi manusia.
Aku bangga jadi Wanita.. !! :) Bagaimana dgn Anda.. ??

Senin, 05 Desember 2011

Pelajaran Berharga Buat SaudariQ....


Senja yang indah......................



Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku dimasjid ini seusai ashar. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan. “mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini?Sepertinya wanita karir.Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yg meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat2 seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga. “Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati. “kenapa?” tanyaku lagi. Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas. Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum. Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat. “saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendirilah”. Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya,keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.” Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya.
“anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho”, begitu katanya. Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya “Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara. “beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.” Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluhkesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.
“kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo ma jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat. “anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan. Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.
Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya,, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho. Ya Allah…. Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku. Pelajaran yang membuatku menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku.. Subhanallah..

Rabu, 18 November 2009

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

A. Pengertian Sistem Informasi Geografis
  • Sistem Informasi adalah keterpaduan kerja untuk mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan.
  • Informasi Geografis adalah kumpulan data atau fakta terkait dengan lokasi keruangan di permukaan bumi, disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi baru yang bersifat geografis dan berbeda dari sumber data awalnya ketika masih terpisah-pisah.
  • Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu perangkat untuk mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, dan mengkorelasikan data spasial dari fenomena geografis untuk dianalisis dan hasilnya dikomunikasikan kepada pemakai data, bagi keperluan pengambilan keputusan.

B. Komponen Sistem Informasi Geografis
Sebagai suatu sistem, SIG memiliki sejumlah komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen SIG dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu perangkata keras (hardware), aplikasi perangkat lunak (software), dan kemampuan mengorganisasikan sistem termasuk unsur keterampilan manusia (brainware).

1. Komponen perangkat lunak (software) terdiri atas data masukan (input data), manajemen basis data, data luaran, perubahan data, dan interaksi dengan pengguna.

2. Komponen kemampuan pengorganisasian sistem, termasuk keahlian manusia untuk menjalankan sistem informasi geografis tersebut.
3. Komponen perangkat keras (hardware) terdiri atas unit komputer yang lengkap dengan jaringan intranet atau internet, CD-ROM drive, printer, digitizer, dan plotter. Semua peralatan tersebut akan lebih memudahkan pekerjaan kita. Apalagi sistem kerja yang mengahruskan kita menggunakan sistem jaringan (LAN-Local Area Network).


Berkaitan dengan komponen SIG, berikut akan dibahas tentang komponen yang terkait dengan perangkat lunak dan pengorganisasian sistem. Adapun penjelasan tentang perangkat keras dapat anda pelajari pada sumber lain tentang teknologi informasi.
Proses penggunaan perangkat lunak terdiri atas kegiatan input data, manajemen basis data, data luaran atau data yang dipresentasikan, perubahan data, dan interaksi dengan pengguna.

1. Kegiatan input data SIG
  • Data SIG adalah catatan yang mempunyai ciri dan berkaitan dengan fenomena tertentu. Data dalam SIG dibagi dalam dua bagian, yaitu data grafis dan data nongrafis. Data grafis adalah data yang disimpan dalam bentuk titik, garis, dan area. Data tersebut merupakan ketampakan yang dapat dilihat dalam titik koordinat letak, simbol, dan tata nama. Data nongrafis adalah data yang menunjukkan karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antarketampakan dalam peta atau data grafis. Data nongrafis dalam sig lebih bersifat fleksibel karena dapat digabung dan dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan dari sebuah peta. Sumber data sig dapat diperoleh dari peta, foto udara citra satelit, dan hasil observasi lapangan. Semua sumber data tersebut masuk dalam sistem sofware yang disebut data input.
  • Cara memasukkan data sig dapat dilakukan dengan tiga, yaitu penyiaman atau scanning, digitasi, dan tabulasi. Masing-masing cara memberikan data dengan struktur dan karakteristik data yang berbeda-beda.
  • Penyiaman (scanning) adalah proses pengubahan data grafik kontinu menjadi data grafis diskret yang terdiri atas sel-sel penyusun gambar (pixcel). Proses penyiaman ini dapat dilakukan dari suatu wahana dengan jarak tertentu dari obyek, misalnya satelit atau pesawat udara, tetapi dapat pula melalui suatu penyiam meja (portable scanner). Obyek yang disiam adalah obyek di permukaan bumi, sedangkan jika menggunakan penyiam meja obyek yang disiam adalah gambar analog (peta).
  • Digitasi adalah proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis digital dalm struktur vektor. Berbeda dengan data berstruktur raster, data berstruktur vektor dapat disimpan secara sistematis dalam bentuk titik (point), garis (line), dan bidang (area atau poligon).
  • Tabulasi adalah proses pemasukan data atribut sig dengan pembuatan tabel. Pembuatan tabel dalam sig sangat penting karena tidak semua data sig dalam bentuk grafis, tetapi ada juga yang berbentuk nongrafis.
2. Kegiatan penyimpanan dan manajemen basis data
  • Ruang lingkup kegiatannya, yaitu penyimpanan data dengan teratur dalam sistem tertentu dan manajemen basis data terkait dengan data lokasi, keterkaitan data (topologi) antarunsur sifat geografis lainnya.
3. Kegiatan presentasi data yang telah diolah (data output)
  • Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pelaporan. Jenis tampilan data SIG dapat berupa peta, tabel, grafik, atau video. Berikut ditampilkan bagan kegiatan pelaporan data SIG.
4. Kegiatan transformasi data
  • Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam bentuk pemeliharaan dan pembaharuan (updating), penggunaan atau pemamfaatan data, serta analisis.
5. Kegiatan interaksi dengan pengguna
  • Kegiatan ini merupakan proses interaksi pengguna dengan informasi yang dihasilkan oleh SIG.

C. Tahapan Kerja dalam Sistem Informasi Geografis
Pembuatan peta dan anlisisnya dalam SIG dilakukan dengan tahapan kerja sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi lima sub kegiatan yang menjadi dasar dalam pengoperasian SIG.
  • Kajian kebutuhan, artinya mengkaji tentang informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
  • Pembuatan konsep yang akan dibutuhkan dan rencana analisis (tumpang-susun) antara peta-peta tematik yang akan dibuat.
  • Menyiapkan peta dasar yang diperlukan.
  • Merancang siklus basis data yang akan dibangun. Membangun basis data adalah konsep rencana pengorganisasian data yang akan dimasukkan dalam sistem.
  • Menentukan prosedur kerja dalam pemasukan data kedalam sistem komputer, misalnya semua simbol poligon didigitasi lebih dahulu.
2. Tahap Digitasi Peta
Pada tahap ini peta yang masih dalam bentuk lembaran kertas atau yang lainnya diubah kedalam format digital, yaitu format yang dapat dibaca dan diolah oleh komputer. Alat untuk memindahkan tersebut dinamakan Digitizer.
Setelah menjadi format digital maka peta tersebut siap didigit sesuai dengan konsep dan prosedur kerja yang telah dirancang.
3. Tahap Editing
Data dalam bentuk peta yang telah didigitasi biasanya masih memiliki kesalahan. Kesalahan tersebut umumnya terjadi karena ketidaktelitian dalam proses digitasi. Untuk meminimalisasinya maka dilakukan editing.
4. Tahap Konversi
Tahap konversi adalah tahap penyesuaian koordinat peta yang semula masih dalam koordinat meja digitasi kedalam koordinat lintang dan meridian bumi yang sesungguhnya. Koordinat meja digitasi adalah koordinat yang diperlukan agar pembuatan peta tidak ngacak. Oleh karana bersifat sementara, perlu diubah dalam koordinat lintang dan meridian dengan menggunakan koordinat Universal Transverse Mercator (UTM).
Keuntungannya dapat menentukan luas dari ketampakan pada peta karena satuan dalam UTM adalah meter.
5. Tahap Anotasi
Tahap anotasi adalah tahap dilakukannya pemberian nama terhadap berbagai objek yang ada di peta. Misalnya nama sungai, nama kota, atau nama gunung.
6. Tahap Pemberian Label (Labelling)
Setiap kenampakan yang ada dalam peta akan diberi label. Fungsi label adalah sebagai identitas dari kenampakan yang ada dipeta. Identitas ini berguna untuk membuat hubungan antara data grafis dan nongrafisnya.
7. Tahap Analisis Data
Tahap analisis data adalah tahap pengukuran panjang dan luas pada peta sampai pada penggabungan beberapa peta dengan cara tumpang susun (overlay) untuk menghasilkan peta baru
8. Tahap Pelaporan Atau Data Keluaran
Tahap ini dapat dilakukan dalam bentuk tampilan pada layar monitor komputer atau dicetak melalui printer. Dalam pelaporan, semua informasi hasil tumpang susun ditampilkanlebih menarik, misalnya pewarnaan yang lebih sederhana tapi indah.
9. Tahap Menghubungkan Basis Data Dengan Jaringan (Network)
Jika perlu tahap selanjutnya adalah menghubungkan basis data dengan jaringan (network) melalui intranet atau internet agar dapat diakses oleh orang lain.

D. Pengoperasian Data Sistem Informasi Geografis (SIG) secara Konvensional
Saat ini pengoperasian SIG telah banyak dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer melalui program tertentu, misalnya ArcInfo atau MapInfo. Tetapi secara konvensional dilakukan dengan menggunakan teknik kartografis atau pemetaan pada umumnya. Pemasukan data dilakukan dengan menggambar peta selembar kertas dengan menggunakan peralatan kartografis, seperti rapido, lettering set, pensil dan alat gambar lainnya. Sumber datanya sama dengan sumber data yang digunakan dalam SIG yang telah menggunakan perangkat komputer , yaitu dari data hasil penginderaan jauh, survei lapangan, dan data tematik lainnya. Data yang dimasukkan dan disimpan dalam bentuk simbol, titik, garis, dan area (poligon). Masing-masing objek pada peta tersebut diberi keterangan dalam peta legenda.

E. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam kajian Geografi
SIG sebenarnya tidak hanya dimanfaatkan untuk kajian geografi, tetapi dimanfaatkan pula oleh bidang ilmu pengetahuan lainnya, seperti geologi, hidrologi, perencanaan wilayah atau kota (planologi), dan kehutanan. Pemanfaatan SIG dalam kajian geografi berkaitan dengan kemampuan SIG itu sendiri, yaitu sebagai berikut.
a. Menunjukkan lokasi suatu fenomena dan menganalisis karakteristik fenomena tersebut.
b. Mencari lokasi yang memenuhi persyaratan tertentu.
c. Menyajikan kecenderungan perkembangan atau perubahan pada suatu daerah.
d. Menganalisis pola dari suatu fenomena.
e. Membuat model-model pengembangan dan pengelolaan, misalnya model pengelolaan hutan.

Pemanfaatan SIG dalam kajian geografi adalah dalam topik-topik antara lain sebagai berikut.
1. Penentuan letak ibu kota atau pusat pertumbuhan wilayah.
2. Perencanaan tata ruang.
3. Evaluasi kemampuan dan kesesuaian lahan.
4. Penentuan tingkat bahaya erosi suatu kawasan.
5. Penentuan arahan pemanfaatan lahan
6. Rehabilitasi dan konservasi lahan.
7. Analisis tentang lingkungan.
8. Prediksi ketinggian banjir dan kekeringan lingkungan.
9. Prediksi kebakaran hutan.